Apa Itu Domain? Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenisnya
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Domain? Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Secara teknis, domain adalah nama yang dipilih sebagai identitas komputer atau web server yang memudahkan kita untuk mengaksesnya. Tanpa nama domain, kita harus mengetikkan serangkaian angka yang disebut alamat IP di kolom alamat browser setiap kali akan mengunjungi sebuah website.

Artikel ini akan menjelaskan pengertian domain, fungsi, jenis-jenisnya, serta cara mendaftarkan dan mentransfer domain. Ikuti terus untuk informasi lebih lanjut.

Pengertian Domain

apa itu domain? pengertian, fungsi dan jenis-jenisnya

Domain adalah nama yang dipilih sebagai identitas sebuah komputer atau server web yang memudahkan kita untuk mengaksesnya. Tanpa nama domain, kita harus mengetikkan serangkaian angka yang disebut alamat IP di kolom alamat browser setiap kali ingin mengunjungi sebuah website.

Domain merupakan salah satu komponen utama suatu website. Domain terdiri dari dua bagian utama, yaitu nama situs dan ekstensi. Sebagai contoh, dalam Facebook.com, terdapat nama situs (Facebook) dan ekstensi (.com).

Registrasi nama domain dikelola oleh organisasi bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). ICANN bertanggung jawab untuk menentukan ekstensi yang tersedia dan memelihara database terpusat yang menyimpan informasi tentang pengarahan nama domain.

Saat ini, terdapat berbagai ekstensi yang tersedia, seperti .com, .net, .org, .gov, dan masih banyak lagi. Setiap ekstensi memiliki kegunaan yang berbeda-beda, seperti .com yang biasanya digunakan oleh perusahaan atau bisnis, dan .gov yang digunakan oleh pemerintahan.

Pendaftaran nama domain bisa dilakukan melalui layanan registrar domain. Registrar adalah perusahaan yang bertanggung jawab untuk mendaftarkan nama domain yang kalian inginkan dan memastikan bahwa nama tersebut tidak digunakan oleh orang lain. Setelah nama domain terdaftar, kalian bisa menggunakannya untuk mengarahkan ke website yang kalian miliki.

Domain merupakan salah satu aspek penting dalam pembuatan website. Nama domain yang tepat akan membantu orang-orang dengan mudah menemukan dan mengakses website kalian. Jadi, pastikan untuk memilih nama domain yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan website kalian.

Apa Fungsi Domain?

Apa Fungsi Domain

Domain memiliki beberapa fungsi utama yang membantu dalam pengelolaan website. Berikut ini adalah beberapa fungsi domain:

1. Memberikan Identitas Unik Untuk Website

Domain memberikan identitas unik bagi sebuah website. Ini berarti bahwa tidak ada dua website yang memiliki nama domain yang sama. Dengan demikian, orang-orang akan dengan mudah menemukan dan mengakses website kalian dengan mengetikkan nama domain kalian di browser.

2. Memudahkan Akses Website

Domain memudahkan akses website dengan menyediakan nama yang mudah diingat. Tanpa domain, orang-orang harus mengetikkan alamat IP yang terdiri dari serangkaian angka yang sulit diingat untuk mengakses website.

3. Menyediakan Kemampuan Untuk Mengarahkan Ke Website Lain

Domain juga memungkinkan kalian untuk mengarahkan ke website lain dengan menggunakan alamat URL yang sama. Misalnya, kalian bisa mengarahkan website kalian ke website e-commerce dengan menggunakan nama domain yang sama.

4. Menunjukkan Ekstensi Yang Sesuai

Ekstensi domain juga memberikan informasi tentang jenis website yang diakses. Sebagai contoh, ekstensi .com biasanya digunakan oleh perusahaan atau bisnis, sementara ekstensi .gov digunakan oleh pemerintahan. Dengan demikian, orang-orang akan tahu jenis website yang akan mereka akses sebelum membukanya.

Dari fungsi-fungsi di atas, dapat disimpulkan bahwa domain merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan website. Dengan domain yang tepat, website akan lebih mudah diakses dan memberikan informasi yang sesuai tentang jenis website yang diakses. Jadi, pastikan untuk memilih nama domain yang tepat sesuai kebutuhan dan tujuan website kalian.

Perbedaan Domain dan URL

Perbedaan Domain dan URL

Domain dan URL sering dikaitkan dengan website, namun ternyata keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berikut ini adalah perbedaan utama antara domain dan URL:

1. Domain Merupakan Bagian Dari Url

Domain adalah nama yang dipilih sebagai identitas sebuah komputer atau server web yang memudahkan kita untuk mengaksesnya. Sementara URL (Uniform Resource Locator) adalah alamat lengkap yang menunjukkan lokasi sebuah sumber daya di internet, termasuk domain.

Contohnya, dalam URL "https://www.kiraky.com/p/contact.html", "kiraky.com" merupakan domain, sedangkan "https://www.kiraky.com/p/contact.html" merupakan URL lengkapnya.

2. Domain Memiliki Ekstensi

Domain juga memiliki ekstensi, yang menunjukkan jenis website yang diakses. Sebagai contoh, ekstensi .com biasanya digunakan oleh perusahaan atau bisnis, sementara ekstensi .gov digunakan oleh pemerintahan.

Sementara URL tidak memiliki ekstensi. URL hanya terdiri dari alamat lengkap yang menunjukkan lokasi sebuah sumber daya di internet, termasuk domain dan folder yang ada di dalamnya.

3. Domain Harus Didaftarkan

Domain harus didaftarkan melalui layanan registrar domain sebelum bisa digunakan. Registrar adalah perusahaan yang bertanggung jawab untuk mendaftarkan nama domain yang kalian inginkan dan memastikan bahwa nama tersebut tidak digunakan oleh orang lain.

Sementara URL tidak perlu didaftarkan, karena URL hanya merupakan alamat lengkap yang menunjukkan lokasi sebuah sumber daya di internet.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa domain merupakan bagian dari URL yang memiliki ekstensi dan harus didaftarkan, sedangkan URL adalah alamat lengkap yang menunjukkan lokasi sebuah sumber daya di internet tanpa memiliki ekstensi dan tidak perlu didaftarkan. Jadi, pastikan untuk memahami perbedaan antara domain dan URL agar dapat menggunakannya dengan benar.

Berbagai Jenis Domain

Berbagai Jenis Domain

Meskipun domain .com adalah yang paling umum digunakan, dengan 46,5% dari seluruh website di dunia menggunakannya, masih ada banyak pilihan domain lain yang tersedia, seperti .online dan .store. Namun, tidak semua nama domain mengikuti aturan yang sama. Berikut adalah beberapa jenis domain:

TLD: Top Level Domain

TLD (Top Level Domain) adalah bagian teratas dari domain yang berada setelah tanda titik (.) di akhir domain. TLD memiliki beberapa peran penting dalam pengelolaan domain, di antaranya:

1. Menentukan jenis website

TLD menunjukkan jenis website yang diakses. Sebagai contoh, ekstensi .com biasanya digunakan oleh perusahaan atau bisnis, sementara ekstensi .gov digunakan oleh pemerintahan. Dengan demikian, orang-orang akan tahu jenis website yang akan mereka akses sebelum membukanya.

2. Menunjukkan lokasi geografis

Beberapa TLD juga menunjukkan lokasi geografis dari website yang diakses. Sebagai contoh, ekstensi .uk menunjukkan bahwa website tersebut berasal dari Inggris, sementara ekstensi .au menunjukkan bahwa website tersebut berasal dari Australia.

3. Menunjukkan jenis organisasi

TLD juga bisa menunjukkan jenis organisasi dari website yang diakses. Sebagai contoh, ekstensi .org biasanya digunakan oleh organisasi nirlaba atau keagamaan, sementara ekstensi .edu digunakan oleh lembaga pendidikan.

4. Menunjukkan tingkat domain

Domain terdiri dari tiga tingkat, yaitu top level domain (TLD), second level domain (SLD), dan third level domain (3LD). TLD adalah bagian teratas dari domain yang berada setelah tanda titik (.) di akhir domain.

sementara SLD adalah bagian di tengah domain yang terletak sebelum TLD dan di bawah TLD. Third level domain adalah bagian terbawah dari domain yang terletak di bawah SLD.

ccTLD: Country Code Top Level Domain

ccTLD (Country Code Top Level Domain) adalah ekstensi domain yang menunjukkan lokasi geografis dari website yang diakses. ccTLD terdiri dari dua huruf yang mewakili negara, seperti .uk untuk Inggris, .au untuk Australia, atau .fr untuk Prancis.

ccTLD sangat berguna bagi perusahaan atau organisasi yang ingin menargetkan pasar di negara tertentu. Dengan menggunakan ccTLD, perusahaan atau organisasi tersebut bisa menunjukkan bahwa mereka beroperasi di negara tersebut, sehingga lebih mudah ditemukan oleh target pasar mereka.

Selain itu, ccTLD juga bisa meningkatkan kepercayaan dan keandalan website, karena orang-orang akan lebih percaya bahwa website tersebut merupakan website resmi yang beroperasi di negara tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa ccTLD hanya efektif untuk menargetkan pasar di negara yang mewakilinya. Jadi, jika kalian ingin menargetkan pasar di negara lain, maka perlu mempertimbangkan penggunaan ekstensi domain lain, seperti .com atau .net.

Dengan demikian, ccTLD merupakan ekstensi domain yang berguna bagi perusahaan atau organisasi yang ingin menargetkan pasar di negara tertentu. Pastikan untuk memilih ccTLD yang tepat sesuai dengan lokasi geografis dari target pasar kalian.

gTLD: Generic Top Level Domain

gTLD (Generic Top Level Domain) adalah ekstensi domain yang tidak terikat pada lokasi geografis tertentu. gTLD umumnya digunakan oleh perusahaan atau bisnis yang ingin menunjukkan kepada pelanggan bahwa website tersebut merupakan website resmi. gTLD terdiri dari beberapa ekstensi, di antaranya:

1. .com

.com adalah ekstensi domain yang paling banyak digunakan dan dikenal luas. Ekstensi ini biasanya digunakan oleh perusahaan atau bisnis yang ingin menunjukkan kepada pelanggan bahwa website tersebut merupakan website resmi.

2. .net

.net adalah ekstensi domain yang biasanya digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang teknologi atau jaringan. Ekstensi ini juga sering digunakan oleh organisasi atau perusahaan yang menyediakan layanan internet.

3. .org

.org adalah ekstensi domain yang biasanya digunakan oleh organisasi nirlaba atau keagamaan. Ekstensi ini juga sering digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang teknologi atau jaringan.

4. .info

.info adalah ekstensi domain yang biasanya digunakan oleh website yang menyediakan informasi atau berita.

5. .biz

.biz adalah ekstensi domain yang biasanya digunakan oleh bisnis atau perusahaan.

gTLD sangat berguna bagi perusahaan atau bisnis yang ingin menunjukkan kepada pelanggan bahwa website tersebut merupakan website resmi. Selain itu, gTLD juga bisa meningkatkan kepercayaan dan keandalan website, karena orang-orang akan lebih percaya bahwa website tersebut merupakan website resmi.

Namun, perlu diingat bahwa gTLD tidak terikat pada lokasi geografis tertentu, sehingga tidak efektif untuk menargetkan pasar di negara tertentu. Jika kalian ingin menargetkan pasar di negara tertentu, maka perlu mempertimbangkan penggunaan ccTLD (Country Code Top Level Domain).

Tipe Nama Lainnya

Pada tahap ini, kalian sudah memahami apa itu domain dan beberapa jenis yang tersedia. Selanjutnya, kami akan memperkenalkan beberapa variasi nama lain yang dapat kalian gunakan.

Second Level Domain

Second Level Domain (SLD) adalah bagian di tengah domain yang terletak sebelum Top Level Domain (TLD) dan di bawah TLD. SLD biasanya menunjukkan nama perusahaan atau organisasi yang memiliki website tersebut.

Contohnya, dalam domain "MyWebsite.com", "MyWebsite" adalah SLD, sedangkan ".com" adalah TLD.

SLD sangat berguna bagi perusahaan atau organisasi yang ingin menunjukkan nama mereka kepada pelanggan. Selain itu, SLD juga bisa membantu perusahaan atau organisasi tersebut dalam pengelolaan website dengan lebih terstruktur.

Contohnya, jika perusahaan tersebut memiliki beberapa departemen, maka SLD bisa digunakan untuk mengelompokkan semua website yang berhubungan dengan departemen tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa SLD tidak menentukan jenis website atau lokasi geografis dari website yang diakses. Jika kalian ingin menunjukkan jenis website atau lokasi geografis, maka perlu mempertimbangkan penggunaan TLD atau ccTLD (Country Code Top Level Domain).

Subdomain

Subdomain adalah bagian tambahan dari domain yang terletak di depan Second Level Domain (SLD) dan di bawah SLD. Subdomain biasanya digunakan untuk mengelompokkan konten pada website yang sama atau untuk menunjukkan sebuah bagian tertentu dari website tersebut.

Contohnya, jika perusahaan tersebut memiliki website dengan nama "MyCompany.com", maka subdomain bisa digunakan untuk mengelompokkan konten pada website tersebut, seperti "support.MyCompany.com" untuk bagian support, atau "blog.MyCompany.com" untuk bagian blog.

Subdomain sangat berguna bagi perusahaan atau organisasi yang ingin mengelompokkan konten pada website yang sama atau yang ingin menunjukkan sebuah bagian tertentu dari website tersebut. Selain itu, subdomain juga bisa membantu perusahaan atau organisasi tersebut dalam pengelolaan website dengan lebih terstruktur.

Namun, perlu diingat bahwa subdomain tidak menentukan jenis website atau lokasi geografis dari website yang diakses. Jika kalian ingin menunjukkan jenis website atau lokasi geografis, maka perlu mempertimbangkan penggunaan Top Level Domain (TLD) atau Country Code Top Level Domain (ccTLD).

Dengan demikian, subdomain merupakan bagian tambahan dari domain yang berguna untuk mengelompokkan konten pada website yang sama atau menunjukkan sebuah bagian tertentu dari website tersebut. Pastikan untuk memahami perbedaan antara subdomain, Second Level Domain (SLD), dan Top Level Domain (TLD) agar dapat menggunakannya dengan benar sesuai kebutuhan dan tujuan website kalian.

Domain Gratis

Domain gratis adalah domain yang dapat digunakan tanpa harus membayar sepeser pun. Domain gratis biasanya diberikan oleh layanan web hosting atau registrar domain yang menawarkan paket hosting dengan domain gratis sebagai bonusnya.

Namun, perlu diingat bahwa domain gratis tidak selalu sama dengan domain bebas biaya. Biasanya, domain gratis hanya diberikan selama kalian menggunakan layanan hosting atau registrar domain tersebut. Jika kalian memutuskan untuk mengakhiri layanan tersebut, maka domain gratis tersebut akan ditarik kembali oleh layanan hosting atau registrar domain tersebut.

Selain itu, domain gratis juga biasanya memiliki ekstensi yang tidak terlalu populer, seperti .tk atau .ml, yang tidak sepopuler ekstensi .com atau .net. Hal ini bisa mempengaruhi kepercayaan dan keandalan website kalian, karena orang-orang mungkin akan lebih skeptis terhadap website dengan ekstensi yang tidak terlalu populer.

Namun, jika kalian tidak memiliki budget yang cukup untuk membeli domain, maka domain gratis bisa menjadi pilihan yang tepat. Pastikan untuk memahami kelebihan dan kekurangan domain gratis sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

Cara Daftar Domain

Untuk mendaftar domain, pertama-tama kalian perlu menentukan ekstensi domain yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan website kalian. Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Cari Layanan Registrar Domain Yang Tepat

Registrar domain adalah perusahaan yang mengelola pendaftaran domain. Ada banyak registrar domain yang tersedia, seperti GoDaddy, Namecheap, atau HostGator. Pilih registrar domain yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan kalian.

2. Cari Nama Domain Yang Tersedia

Setelah menentukan registrar domain yang tepat, cari nama domain yang tersedia. Biasanya, registrar domain akan menyediakan fitur pencarian domain yang bisa kalian gunakan untuk mencari nama domain yang tersedia.

3. Lakukan Pendaftaran Domain

Jika kalian sudah menemukan nama domain yang tersedia, segera lakukan pendaftaran domain. Isi formulir pendaftaran yang disediakan oleh registrar domain tersebut sesuai dengan data yang diminta.

4. Bayar Biaya Pendaftaran Domain

Setelah mengisi formulir pendaftaran, selanjutnya kalian harus membayar biaya pendaftaran domain. Biasanya, biaya pendaftaran domain bervariasi tergantung pada ekstensi domain yang dipilih. Pastikan untuk memilih paket pendaftaran yang sesuai dengan kebutuhan dan budget kalian.

5. Konfirmasi Pendaftaran Domain

Setelah membayar biaya pendaftaran domain, registrar domain akan mengirimkan email konfirmasi pendaftaran domain kepada kalian. Biasanya, kalian harus mengklik tautan yang disediakan dalam email tersebut untuk mengkonfirmasi pendaftaran domain.

6. Tunggu Proses Pendaftaran Selesai

Setelah mengkonfirmasi pendaftaran domain, registrar domain akan memproses pendaftaran domain kalian. Proses pendaftaran domain biasanya memakan waktu beberapa jam hingga beberapa hari tergantung pada ekstensi domain yang dipilih.

7. Periksa Kembali Data Pendaftaran

Setelah proses pendaftaran domain selesai, registrar domain akan mengirimkan email konfirmasi pendaftaran selesai kepada kalian. Biasanya, email tersebut akan menyertakan data pendaftaran domain, seperti nama domain, tanggal kedaluwarsa, dan lain-lain.

Pastikan untuk memeriksa kembali data pendaftaran domain tersebut untuk memastikan bahwa semuanya sesuai dengan yang kalian inginkan. Jika terdapat kesalahan, segera hubungi registrar domain untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

8. Lanjutkan Dengan Proses Hosting Website

Setelah berhasil mendaftarkan domain, selanjutnya kalian perlu memasang website kalian pada server yang terhubung dengan domain tersebut. Proses ini disebut sebagai hosting website. Biasanya, registrar domain juga menyediakan layanan hosting website yang bisa kalian gunakan.

9. Publikasikan Website Kalian

Setelah hosting website selesai, selanjutnya kalian bisa mempublikasikan website kalian agar bisa diakses oleh orang lain melalui domain yang telah didaftarkan. Pastikan untuk terus memperbaharui website kalian sesuai dengan kebutuhan dan tujuan website kalian.

Demikian langkah-langkah mendaftar domain. Pastikan untuk memahami setiap langkah dengan baik agar proses pendaftaran domain berjalan lancar.

Cara Transfer Domain

Transfer domain adalah proses pemindahan hak kepemilikan domain dari satu registrar domain ke registrar domain lain. Transfer domain bisa dilakukan jika kalian ingin mengganti registrar domain atau jika kalian ingin memindahkan domain yang telah didaftarkan ke nama kalian ke account hosting yang lain.

Untuk melakukan transfer domain, pertama-tama kalian perlu mengumpulkan informasi yang diperlukan, seperti nama domain yang akan ditransfer, account hosting tujuan, dan informasi login account hosting yang sekarang. Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Cari Registrar Domain Tujuan

Registrar domain adalah perusahaan yang mengelola pendaftaran domain. Ada banyak registrar domain yang tersedia, seperti GoDaddy, Namecheap, atau HostGator. Pilih registrar domain yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan kalian.

2. Buat Account Baru Di Registrar Domain Tujuan

Setelah menentukan registrar domain tujuan, selanjutnya kalian harus membuat account baru di registrar domain tersebut. Isi formulir pendaftaran yang disediakan oleh registrar domain tersebut sesuai dengan data yang diminta.

3. Kirim Permintaan Transfer Domain

Setelah membuat account baru di registrar domain tujuan, selanjutnya kalian harus mengirim permintaan transfer domain ke registrar domain tujuan.

Biasanya, registrar domain akan menyediakan formulir permintaan transfer domain yang bisa kalian isi dan kirimkan.

Pastikan untuk mengisi formulir tersebut dengan benar dan lengkap agar proses transfer domain dapat berjalan lancar.

4. Transfer Domain Ke Account Hosting Tujuan

Setelah menerima permintaan transfer domain, registrar domain tujuan akan memproses permintaan tersebut. Proses transfer domain biasanya memakan waktu beberapa jam hingga beberapa hari tergantung pada jenis ekstensi domain yang dipilih.

5. Periksa Kembali Data Transfer Domain

Setelah proses transfer domain selesai, registrar domain tujuan akan mengirimkan email konfirmasi transfer domain kepada kalian. Biasanya, email tersebut akan menyertakan data transfer domain, seperti nama domain, tanggal kedaluwarsa, dan lain-lain.

Pastikan untuk memeriksa kembali data transfer domain tersebut untuk memastikan bahwa semuanya sesuai dengan yang kalian inginkan. Jika terdapat kesalahan, segera hubungi registrar domain tujuan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

6. Update Dns

Setelah transfer domain selesai, selanjutnya kalian perlu mengupdate DNS (Domain Name System) agar domain yang telah ditransfer dapat terhubung dengan account hosting tujuan. Biasanya, registrar domain tujuan akan memberikan instruksi mengenai cara mengupdate DNS.

Demikian langkah-langkah transfer domain. Pastikan untuk memahami setiap langkah dengan baik agar proses transfer domain berjalan lancar.

Pengertian Domain Adalah

Domain adalah nama yang dipilih sebagai identitas website atau server komputer agar bisa diakses dengan mudah. Tanpa nama domain, seseorang harus mengetikkan alamat IP (Internet Protocol) yang terdiri dari serangkaian angka untuk bisa mengakses website tersebut.

Nama domain terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama situs dan ekstensi. Contohnya, Facebook.com memuat nama situs (Facebook) dan ekstensi (.com). Ekstensi domain menunjukkan tingkat domain, seperti .com untuk domain tingkat komersial, .net untuk domain tingkat jaringan, atau .org untuk domain tingkat organisasi.

Domain juga bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu domain gratis dan domain berbayar. Domain gratis biasanya diberikan oleh layanan hosting website sebagai tambahan dari paket hosting yang dibeli. Sementara domain berbayar merupakan domain yang harus dibeli dengan biaya tertentu.

Registrasi nama domain dikelola oleh organisasi bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). ICANN menentukan ekstensi yang tersedia dan memiliki database terpusat yang berisi informasi pengarahan nama domain.

Domain bisa didaftarkan dan ditransfer dengan cara yang mudah. Namun, pastikan untuk memahami setiap langkah dengan baik agar proses pendaftaran dan transfer domain berjalan lancar. Domain adalah salah satu komponen utama website yang harus diperhatikan agar website bisa diakses dengan mudah oleh pengunjung.

Terima kasih sudah membaca artikel Apa Itu Domain? Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenisnya". Jika artikel ini bermanfaat kalian bisa share ke teman-teman kalian.

Kiraky
Kiraky Kiraky adalah penulis utama dari blog ini yang sudah aktif dalam menulis di blog sejak 2008 dan suka membuat artikel tentang informasi, tips, dan trick.