Apa Itu DNS? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu DNS? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Untuk mengoptimalkan penggunaan internet, pengguna harus memahami seluk-beluk pemrograman. Salah satu aspek yang perlu dipahami adalah DNS, yang selalu terkait dengan alamat IP. Pengetahuan tentang DNS dapat membantu pengguna dalam mengoperasikan hardware, software, dan jaringan dengan lebih baik.

Apa Itu DNS?

Apa Itu Dns? Pengertian, Fungsi Dan Cara Kerjanya


Apa Itu DNS? DNS atau Domain Name System adalah sebuah sistem yang mengubah nama domain (seperti www.kiraky.com) menjadi alamat IP (seperti 123.123.123.123). Ini memudahkan Kalian untuk mengakses situs web tanpa perlu mengingat alamat IP yang panjang dan sulit diingat.

DNS berfungsi sebagai sebuah "telepon buku" untuk internet. Saat Kalian mengetikkan nama domain ke dalam browser, DNS akan mencari tahu alamat IP yang sesuai dan mengarahkan Kalian ke situs yang Kalian cari. Setiap komputer yang terhubung ke internet memiliki alamat IP yang unik, yang memungkinkan data dikirimkan ke komputer tersebut.

DNS juga memungkinkan Kalian untuk menggunakan nama subdomain seperti mail.contoh.com atau blog.contoh.com. Ini membantu untuk mengelompokkan layanan dan situs web ke dalam struktur yang lebih mudah diingat.

DNS dijalankan oleh server yang tersebar di seluruh dunia. Saat Kalian mengakses sebuah situs web, DNS akan mencari tahu server DNS terdekat yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Ini memastikan bahwa akses ke situs web terjadi dengan cepat dan efisien.

DNS juga bisa digunakan untuk mengakses situs web yang diblokir di beberapa negara. Dengan menggunakan layanan DNS terpercaya yang menawarkan akses ke situs web yang diblokir, Kalian dapat mengakses situs tersebut melalui alamat IP yang berbeda.

Secara keseluruhan, DNS memainkan peran penting dalam cara Kalian mengakses internet. Tanpa DNS, Kalian harus mengingat alamat IP setiap situs yang ingin Kalian kunjungi, yang tentu saja sangat tidak praktis.

Apa Fungsi DNS?

Apa Fungsi DNS?

Fungsi DNS adalah mengubah nama domain yang mudah diingat oleh manusia menjadi alamat IP yang mudah dikenali oleh komputer. Dengan demikian, Kalian dapat mengakses sebuah website hanya dengan mengetikkan nama domain-nya di kolom alamat web browser, bukan dengan mengetikkan alamat IP-nya secara langsung.

Fungsi DNS juga membantu dalam menyimpan informasi mengenai domain atau subdomain dalam bentuk record DNS. Record DNS yang umum digunakan adalah A Record, CNAME Record, MX Record, dan SRV Record.

A Record menyimpan informasi mengenai alamat IP yang terkait dengan domain atau subdomain tertentu. CNAME Record menyimpan informasi mengenai domain atau subdomain lain yang merupakan alias dari domain atau subdomain yang bersangkutan

MX Record menyimpan informasi mengenai server email yang terkait dengan domain atau subdomain tertentu. SRV Record menyimpan informasi mengenai layanan yang tersedia di domain atau subdomain tertentu.

Fungsi DNS juga membantu dalam proses mencari informasi mengenai domain atau subdomain yang ingin diakses, yang disebut DNS lookup atau resolution. Proses ini dimulai ketika Kalian mengetikkan nama domain atau subdomain ke kolom alamat web browser.

Komputer kemudian akan mengecek penyimpanan lokalnya untuk mencari apakah ada record DNS yang terkait dengan domain atau subdomain tersebut. Jika tidak ada, komputer akan mengirimkan permintaan ke server DNS lainnya untuk mencari tahu informasi yang sesuai.

Fungsi DNS juga membantu dalam proses penyebaran informasi mengenai perubahan record DNS ke seluruh server DNS di dunia, yang disebut DNS Propagation. Proses ini diperlukan agar perubahan record DNS dapat dikenali oleh seluruh server DNS di dunia, sehingga domain atau subdomain yang terkait dapat diakses dengan benar.

Dengan demikian, DNS memiliki banyak fungsi yang penting dalam mengelola domain atau subdomain, sehingga Kalian harus memahami bagaimana cara kerja DNS agar dapat mengelola domain atau subdomain dengan benar.

Cara Kerja DNS

Cara Kerja DNS

DNS (Domain Name System) menggunakan proses yang disebut DNS lookup atau resolution untuk bekerja dalam beberapa langkah. Berikut adalah cara kerja DNS:

  • Contoh: Kalian ingin membuka website Kiraky Blog. Kalian mengetikkan nama domain kiraky.com ke kolom alamat web browser. Proses ini disebut DNS Request (Permintaan DNS)."
  • Setelah Kalian mengetikkan nama domain ke dalam web browser, komputer Kalian akan memeriksa penyimpanan lokalnya untuk mencari tahu apakah ada data (record) yang terkait dengan domain tersebut. Record DNS adalah alamat IP yang terkait dengan Fully Qualified Domain Name (FQDN).
  • Jika tidak ada record DNS yang ditemukan dalam penyimpanan lokal komputer Kalian, maka komputer akan mencari dalam file host dan cache. File host adalah file teks yang menyimpan alamat IP yang terkait dengan hostname dalam sistem operasi. Cache adalah data sementara yang disimpan oleh hardware atau software.
  • Alamat IP yang terkait dengan domain tersebut biasanya tersimpan di cache browser atau cache ISP (Internet Service Provider) Kalian. Jika tidak ada alamat IP yang cocok ditemukan di file host dan cache Kalian, proses DNS akan melanjutkan ke langkah selanjutnya.

Proses yang Dilakukan oleh DNS Server untuk Membuka Website

Proses yang Dilakukan oleh DNS Server untuk Membuka Website

Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh DNS server dalam proses membuka website:

  • Pertama, komputer Kalian akan mengecek penyimpanan lokalnya, yaitu file host dan cache, untuk mencari tahu apakah ada record DNS yang terkait dengan domain yang Kalian masukkan. Record DNS ini berisi alamat IP yang terkait dengan Fully Qualified Domain Name (FQDN).
  • Jika tidak ada record DNS yang ditemukan dalam penyimpanan lokal komputer Kalian, maka komputer akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS server yang terhubung dengan komputer Kalian melalui Internet Service Provider (ISP) Kalian.
  • DNS server akan menerima permintaan tersebut dan mencari tahu alamat IP yang sesuai dengan domain yang diminta. DNS server akan menyimpan record DNS yang ditemukannya ke dalam cache-nya, sehingga jika ada permintaan yang sama kemudian hari, DNS server tidak perlu mencari lagi di sumber lain dan dapat langsung mengirimkan alamat IP yang dibutuhkan ke komputer yang meminta.
  • Setelah DNS server menemukan alamat IP yang sesuai, ia akan mengirimkannya kembali ke komputer yang meminta. Kemudian, komputer Kalian akan mengirimkan permintaan koneksi ke server website yang diminta melalui alamat IP yang diterima.
  • Server website yang diminta akan mengirimkan halaman website kembali ke komputer Kalian, yang kemudian akan ditampilkan di web browser Kalian.
  • Dengan demikian, DNS server berperan penting dalam membantu komputer Kalian untuk menemukan alamat IP yang sesuai dengan domain yang Kalian masukkan, sehingga Kalian dapat mengakses website yang diminta.

Apa Itu DNS Resolver?

Apa Itu DNS Resolver?

DNS Resolver adalah sebuah program yang bertugas mengubah alamat domain menjadi alamat IP. Hal ini dilakukan agar komputer dapat terhubung ke server yang tepat dan mengakses website yang diminta.

DNS resolver biasanya terdapat pada sistem operasi komputer atau perangkat lain yang terhubung ke Internet, seperti router atau modem. Ia juga dapat diimplementasikan dalam perangkat lunak atau aplikasi lain, seperti web browser.

Saat Kalian mengetikkan alamat domain ke dalam web browser, komputer atau perangkat lain akan melakukan DNS lookup atau resolution dengan mengirimkan permintaan ke DNS resolver yang terhubung dengannya. DNS resolver kemudian akan mencari tahu alamat IP yang sesuai dengan domain yang diminta, dan mengirimkannya kembali ke komputer atau perangkat yang meminta.

DNS resolver juga memiliki cache, yaitu penyimpanan sementara yang menyimpan record DNS yang telah ditemukannya. Jika ada permintaan yang sama kemudian hari, DNS resolver dapat langsung mengirimkan alamat IP yang dibutuhkan ke komputer atau perangkat yang meminta tanpa perlu mencari lagi di sumber lain.

DNS resolver biasanya terhubung dengan DNS server yang lebih besar, yang bertugas mengelola database record DNS untuk domain-domain yang terdaftar. Jika DNS resolver tidak menemukan record DNS yang sesuai di cache-nya, ia akan mengirimkan permintaan ke DNS server untuk mencari tahu alamat IP yang sesuai.

DNS resolver membantu komputer atau perangkat lain untuk menemukan alamat IP yang sesuai dengan domain yang diminta, sehingga Kalian dapat terhubung ke server yang tepat dan mengakses website yang diminta. Dengan demikian, DNS resolver merupakan bagian penting dari jaringan Internet yang memungkinkan Kalian untuk mengakses berbagai website dengan mudah.

Apa Itu Root Nameserver?

Apa Itu Root Nameserver?

Root Nameserver adalah server DNS yang terletak di tingkat teratas dari hierarki DNS (Domain Name System). Ia bertugas mengelola database record DNS untuk top-level domain (TLD), yaitu domain yang terletak di akhir alamat domain seperti .com, .net, dan lainnya.

Root Nameserver tidak mengelola database record DNS untuk semua domain yang terdaftar di Internet, tetapi hanya untuk TLD. Ia akan mengarahkan permintaan DNS untuk domain di bawah TLD ke server DNS yang sesuai, yang kemudian akan mengelola database record DNS untuk domain tersebut.

Contoh: Ketika Kalian mengetikkan alamat domain www.kiraky.com ke dalam web browser, komputer akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS resolver yang terhubung dengannya. DNS resolver akan mencari tahu alamat IP yang sesuai dengan domain tersebut dengan mengirimkan permintaan ke Root Nameserver. Root Nameserver akan mengarahkan permintaan tersebut ke server DNS yang mengelola database record DNS untuk domain .com, yang kemudian akan mengirimkan alamat IP yang sesuai ke DNS resolver.

Root Nameserver memiliki 13 server yang tersebar di seluruh dunia, yang masing-masing bertugas mengelola database record DNS untuk TLD yang berbeda. Setiap server terhubung dengan server-server lainnya melalui jaringan Internet yang cepat dan handal, sehingga permintaan DNS dapat diteruskan ke server yang sesuai dengan cepat dan efisien.

Root Nameserver merupakan bagian penting dari jaringan Internet yang membantu mengatur aliran informasi di Internet dan memungkinkan Kalian untuk mengakses website dengan mudah. Tanpa Root Nameserver, Kalian tidak dapat mengakses website dengan menggunakan alamat domain, tetapi harus menggunakan alamat IP yang sulit diingat.

Apa Itu TLD Nameserver

Apa Itu TLD Nameserver

TLD Nameserver (Top-Level Domain Nameserver) adalah server DNS yang bertugas mengelola database record DNS untuk top-level domain (TLD), yaitu domain yang terletak di akhir alamat domain seperti .com, .net, dan lainnya.

Setiap TLD memiliki server DNS yang khusus mengelola database record DNS untuk domain di bawah TLD tersebut. Contoh: server DNS yang mengelola database record DNS untuk domain .com disebut TLD Nameserver untuk TLD .com.

Saat Kalian mengetikkan alamat domain ke dalam web browser, komputer akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS resolver yang terhubung dengannya. DNS resolver akan mencari tahu alamat IP yang sesuai dengan domain tersebut dengan mengirimkan permintaan ke Root Nameserver.

Root Nameserver akan mengarahkan permintaan tersebut ke TLD Nameserver yang sesuai, yang kemudian akan mengelola database record DNS untuk domain tersebut dan mengirimkan alamat IP yang sesuai ke DNS resolver.

TLD Nameserver memiliki database record DNS yang terorganisir dengan baik, sehingga permintaan DNS dapat diproses dengan cepat dan efisien. Ia juga memiliki cache, yaitu penyimpanan sementara yang menyimpan record DNS yang telah ditemukannya.

Jika ada permintaan yang sama kemudian hari, TLD Nameserver dapat langsung mengirimkan alamat IP yang dibutuhkan ke DNS resolver tanpa perlu mencari lagi di sumber lain.

TLD Nameserver merupakan bagian penting dari jaringan Internet yang membantu mengatur aliran informasi di Internet dan memungkinkan Kalian untuk mengakses website dengan mudah. 

Tanpa TLD Nameserver, Kalian tidak dapat mengakses website dengan menggunakan alamat domain, tetapi harus menggunakan alamat IP yang sulit diingat.

Authoritative Nameserver

Authoritative Nameserver adalah server DNS yang bertugas mengelola database record DNS untuk sebuah domain atau subdomain. Ia merupakan server DNS yang dapat memberikan informasi yang valid dan terpercaya mengenai alamat IP yang sesuai dengan domain atau subdomain tersebut.

Authoritative Nameserver hanya bertugas mengelola database record DNS untuk domain atau subdomain yang ditentukan, bukan untuk domain lainnya. Contoh: jika sebuah perusahaan memiliki domain www.kiraky.com, maka server DNS yang mengelola database record DNS untuk domain tersebut disebut Authoritative Nameserver untuk domain www.kiraky.com.

Saat Kalian mengetikkan alamat domain ke dalam web browser, komputer akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS resolver yang terhubung dengannya. DNS resolver akan mencari tahu alamat IP yang sesuai dengan domain tersebut dengan mengirimkan permintaan ke Root Nameserver.

Root Nameserver akan mengarahkan permintaan tersebut ke TLD Nameserver yang sesuai, yang kemudian akan mengirimkan permintaan ke Authoritative Nameserver untuk domain tersebut. Authoritative Nameserver akan mengelola database record DNS untuk domain tersebut dan mengirimkan alamat IP yang sesuai ke DNS resolver.

Authoritative Nameserver memiliki database record DNS yang terorganisir dengan baik, sehingga permintaan DNS dapat diproses dengan cepat dan efisien. Ia juga memiliki cache, yaitu penyimpanan sementara yang menyimpan record DNS yang telah ditemukannya.

Jika ada permintaan yang sama kemudian hari, Authoritative Nameserver dapat langsung mengirimkan alamat IP yang dibutuhkan ke DNS resolver tanpa perlu mencari lagi di sumber lain.

Authoritative Nameserver merupakan bagian penting dari jaringan Internet yang membantu mengatur aliran informasi di Internet dan memungkinkan Kalian untuk mengakses website dengan mudah. Tanpa Authoritative Nameserver, Kalian tidak dapat mengakses website dengan menggunakan alamat domain, tetapi harus menggunakan alamat IP yang sulit diingat.

Apa Itu Nameserver Domain?

Nameserver Domain adalah server DNS yang bertugas mengelola database record DNS untuk sebuah domain. Ia merupakan server DNS yang dapat memberikan informasi yang valid dan terpercaya mengenai alamat IP yang sesuai dengan domain tersebut.

Nameserver Domain hanya bertugas mengelola database record DNS untuk domain yang ditentukan, bukan untuk domain lainnya. Contoh: jika sebuah perusahaan memiliki domain www.kiraky.com, maka server DNS yang mengelola database record DNS untuk domain tersebut disebut Nameserver Domain untuk domain www.kiraky.com seperti: ns1.kiraky.com dan ns2.kiraky.com.

Saat Kalian mengetikkan alamat domain ke dalam web browser, komputer akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS resolver yang terhubung dengannya. DNS resolver akan mencari tahu alamat IP yang sesuai dengan domain tersebut dengan mengirimkan permintaan ke Root Nameserver. Root Nameserver akan mengarahkan permintaan tersebut ke TLD Nameserver yang sesuai, yang kemudian akan mengirimkan permintaan ke Nameserver Domain untuk domain tersebut. Nameserver Domain akan mengelola database record DNS untuk domain tersebut dan mengirimkan alamat IP yang sesuai ke DNS resolver.

Nameserver Domain memiliki database record DNS yang terorganisir dengan baik, sehingga permintaan DNS dapat diproses dengan cepat dan efisien. Ia juga memiliki cache, yaitu penyimpanan sementara yang menyimpan record DNS yang telah ditemukannya.

Jika ada permintaan yang sama kemudian hari, Nameserver Domain dapat langsung mengirimkan alamat IP yang dibutuhkan ke DNS resolver tanpa perlu mencari lagi di sumber lain.

Nameserver Domain merupakan bagian penting dari jaringan Internet yang membantu mengatur aliran informasi di Internet dan memungkinkan Kalian untuk mengakses website dengan mudah.

Cara Mengubah Nameserver

Mengubah Nameserver dapat dilakukan jika Kalian ingin menggunakan server DNS yang berbeda untuk mengelola database record DNS untuk sebuah domain. Hal ini bisa dilakukan untuk berbagai alasan, seperti ingin menggunakan server DNS yang lebih cepat, ingin menggunakan server DNS yang lebih terpercaya, atau ingin menggunakan server DNS yang lebih hemat biaya.

Untuk mengubah Nameserver, pertama-tama Kalian harus mengetahui alamat IP atau nama server DNS yang akan digunakan. Kemudian Kalian perlu mengakses panel kontrol atau account Kalian di registrar domain yang Kalian gunakan. Registrar domain adalah perusahaan yang mengelola pendaftaran domain, seperti GoDaddy, Namecheap, dan lainnya.

Setelah masuk ke panel kontrol atau account, Kalian bisa menemukan bagian yang bertuliskan "Nameserver" atau "DNS". Kalian bisa mengubah Nameserver dengan mengisi alamat IP atau nama server DNS yang baru di bagian tersebut. Jika sudah selesai, Kalian bisa menyimpan perubahan tersebut dengan mengklik tombol "Save" atau "Update".

Proses mengubah Nameserver biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada registrar domain yang Kalian gunakan. Namun, setelah perubahan tersebut terealisasi, Kalian akan dapat mengakses website dengan menggunakan server DNS yang baru tersebut.

Mengubah Nameserver dapat mempengaruhi kecepatan dan kestabilan akses website, tergantung pada kualitas server DNS yang baru yang Kalian gunakan. Jika server DNS yang baru lebih cepat dan terpercaya, maka akses website akan menjadi lebih cepat dan stabil.Namun, jika server DNS yang baru kurang cepat dan terpercaya, maka akses website bisa menjadi lebih lambat dan tidak stabil.

Sebaiknya Kalian mempertimbangkan baik-baik sebelum mengubah Nameserver, terutama jika website yang Kalian miliki merupakan bagian penting dari bisnis atau kegiatan yang Kalian jalani. Kalian juga harus memastikan bahwa server DNS yang baru yang akan Kalian gunakan memiliki kapasitas yang cukup untuk mengelola traffic website yang Kalian miliki.

Apa Itu DNS Zone dan Bagaimana Cara Mengubahnya?

DNS Zone adalah bagian dari sebuah domain yang menentukan aturan untuk mengelola database record DNS untuk domain tersebut. Aturan tersebut mencakup apa saja yang bisa dilakukan dengan domain tersebut, seperti menentukan alamat IP yang sesuai dengan domain, menentukan nama server mail yang sesuai, dan lainnya.

DNS Zone dapat diubah jika Kalian ingin mengubah aturan yang berlaku untuk domain tersebut. Contoh: jika Kalian ingin mengubah alamat IP yang sesuai dengan domain, Kalian bisa mengubah DNS Zone untuk menentukan alamat IP yang baru.

Untuk mengubah DNS Zone, pertama-tama Kalian harus mengetahui aturan yang baru yang akan Kalian gunakan. Kemudian Kalian perlu mengakses panel kontrol atau account Kalian di registrar domain yang Kalian gunakan. Registrar domain adalah perusahaan yang mengelola pendaftaran domain, seperti GoDaddy, Namecheap, dan lainnya.

Setelah masuk ke panel kontrol atau account, Kalian bisa menemukan bagian yang bertuliskan "DNS Zone" atau "DNS Record". Kalian bisa mengubah DNS Zone dengan mengisi aturan yang baru di bagian tersebut. Jika sudah selesai, Kalian bisa menyimpan perubahan tersebut dengan mengklik tombol "Save" atau "Update".

Proses mengubah DNS Zone biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada registrar domain yang Kalian gunakan. Namun, setelah perubahan tersebut terealisasi, aturan yang baru akan berlaku untuk domain tersebut.

Sebaiknya Kalian mempertimbangkan baik-baik sebelum mengubah DNS Zone, terutama jika website yang Kalian miliki merupakan bagian penting dari bisnis atau kegiatan yang Kalian jalani. Kalian juga harus memastikan bahwa aturan yang baru yang akan Kalian gunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Kalian.

A Record

A Record adalah tipe record DNS yang menentukan alamat IP yang sesuai dengan domain atau subdomain. Record A sendiri merupakan singkatan dari "Address Record".

Contoh: jika sebuah perusahaan memiliki domain www.kiraky.com dan ingin mengarahkannya ke alamat IP 192.0.2.1, maka perusahaan tersebut dapat menambahkan A Record dengan nama "www" dan alamat IP "192.0.2.1" di database record DNS untuk domain www.kiraky.com.

Saat Kalian mengetikkan alamat domain ke dalam web browser, komputer akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS resolver yang terhubung dengannya. DNS resolver akan mencari tahu alamat IP yang sesuai dengan domain tersebut dengan mengirimkan permintaan ke Root Nameserver.

Root Nameserver akan mengarahkan permintaan tersebut ke TLD Nameserver yang sesuai, yang kemudian akan mengirimkan permintaan ke Authoritative Nameserver untuk domain tersebut. Authoritative Nameserver akan mengelola database record DNS untuk domain tersebut dan mengirimkan alamat IP yang sesuai ke DNS resolver.

A Record dapat ditambahkan atau diubah melalui panel kontrol atau account di registrar domain yang Kalian gunakan. Proses menambah atau mengubah A Record biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada registrar domain yang Kalian gunakan. Namun, setelah perubahan tersebut terealisasi, domain atau subdomain tersebut akan mengarah ke alamat IP yang baru.

A Record merupakan tipe record DNS yang paling umum digunakan, karena memungkinkan Kalian untuk mengarahkan domain atau subdomain ke alamat IP yang sesuai dengan mudah. Record A juga sangat penting bagi keberlangsungan website, karena tanpa record A, Kalian tidak dapat mengakses website dengan menggunakan alamat domain, tetapi harus menggunakan alamat IP yang sulit diingat.

CNAME Record

CNAME Record adalah tipe record DNS yang menentukan nama alias atau nama sinonim yang sesuai dengan domain atau subdomain. Record CNAME sendiri merupakan singkatan dari "Canonical Name Record".

Contoh: jika sebuah perusahaan memiliki domain kiraky.com dan ingin mengarahkannya ke domain www.kiraky.com, maka perusahaan tersebut dapat menambahkan CNAME Record dengan nama "www" dan alamat "www.kiraky.com" di database record DNS untuk domain kiraky.com.

Saat Kalian mengetikkan alamat domain ke dalam web browser, komputer akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS resolver yang terhubung dengannya. DNS resolver akan mencari tahu alamat IP yang sesuai dengan domain tersebut dengan mengirimkan permintaan ke Root Nameserver.

Root Nameserver akan mengarahkan permintaan tersebut ke TLD Nameserver yang sesuai, yang kemudian akan mengirimkan permintaan ke Authoritative Nameserver untuk domain tersebut. Authoritative Nameserver akan mengelola database record DNS untuk domain tersebut dan mengirimkan alamat IP yang sesuai ke DNS resolver.

CNAME Record dapat ditambahkan atau diubah melalui panel kontrol atau account di registrar domain yang Kalian gunakan. Proses menambah atau mengubah CNAME Record biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada registrar domain yang Kalian gunakan. Namun, setelah perubahan tersebut terealisasi, domain atau subdomain tersebut akan mengarah ke domain atau subdomain yang baru.

CNAME Record merupakan tipe record DNS yang berguna jika Kalian ingin mengarahkan domain atau subdomain ke domain atau subdomain lain tanpa harus mengubah alamat IP yang sesuai.

Record CNAME juga bisa digunakan untuk mengelola beberapa domain atau subdomain dengan mudah, dengan hanya perlu mengelola satu alamat IP saja.

Namun, perlu diingat bahwa domain atau subdomain yang ditunjuk oleh CNAME Record harus memiliki A Record yang valid agar dapat diakses dengan benar.

MX Record adalah tipe record DNS yang menentukan nama server mail yang sesuai dengan domain. Record MX sendiri merupakan singkatan dari "Mail Exchange Record".

Contoh: jika sebuah perusahaan memiliki domain kiraky.com dan ingin menggunakan server mail dengan nama mail.kiraky.com, maka perusahaan tersebut dapat menambahkan MX Record dengan nama "kiraky.com" dan alamat "mail.kiraky.com" di database record DNS untuk domain kiraky.com.

Saat Kalian mengirimkan atau menerima email menggunakan alamat email yang berakhiran dengan example.com, email client akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS resolver yang terhubung dengannya.

DNS resolver akan mencari tahu nama server mail yang sesuai dengan domain tersebut dengan mengirimkan permintaan ke Root Nameserver. Root Nameserver akan mengarahkan permintaan tersebut ke TLD Nameserver yang sesuai, yang kemudian akan mengirimkan permintaan ke Authoritative Nameserver untuk domain tersebut. 

Authoritative Nameserver akan mengelola database record DNS untuk domain tersebut dan mengirimkan nama server mail yang sesuai ke DNS resolver.

MX Record dapat ditambahkan atau diubah melalui panel kontrol atau account di registrar domain yang Kalian gunakan. Proses menambah atau mengubah MX Record biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada registrar domain yang Kalian gunakan. Namun, setelah perubahan tersebut terealisasi, domain tersebut akan menggunakan server mail yang baru.

MX Record merupakan tipe record DNS yang penting untuk keberlangsungan layanan email, karena tanpa record MX, Kalian tidak dapat mengirim atau menerima email menggunakan alamat email yang berakhiran dengan domain tersebut. MX Record juga berguna jika Kalian ingin menggunakan server mail yang berbeda dengan provider hosting yang Kalian gunakan.

TXT Record

TXT Record adalah tipe record DNS yang menentukan teks atau data yang sesuai dengan domain atau subdomain. Record TXT sendiri merupakan singkatan dari "Text Record".

Contoh: jika sebuah perusahaan memiliki domain example.com dan ingin menambahkan informasi tambahan tentang domain tersebut, seperti verifikasi kepemilikan domain atau konfirmasi pendaftaran email, maka perusahaan tersebut dapat menambahkan TXT Record dengan nama "example.com" dan teks yang sesuai di database record DNS untuk domain example.com.

Saat Kalian mencari informasi tentang domain menggunakan tool seperti whois, tool tersebut akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS resolver yang terhubung dengannya. DNS resolver akan mencari tahu teks yang sesuai dengan domain tersebut dengan mengirimkan permintaan ke Root Nameserver.

yang kemudian akan mengirimkan permintaan ke Authoritative Nameserver untuk domain tersebut. Authoritative Nameserver akan mengelola database record DNS untuk domain tersebut dan mengirimkan teks yang sesuai ke DNS resolver.

lanjutkan TXT Record dapat ditambahkan atau diubah melalui panel kontrol atau account di registrar domain yang Kalian gunakan. Proses menambah atau mengubah TXT Record biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada registrar domain yang Kalian gunakan. Namun, setelah perubahan tersebut terealisasi, domain atau subdomain tersebut akan memiliki teks yang baru.

TXT Record merupakan tipe record DNS yang berguna jika Kalian ingin menambahkan informasi tambahan tentang domain atau subdomain, seperti verifikasi kepemilikan domain, konfirmasi pendaftaran email, atau menambahkan informasi mengenai layanan DNS seperti SPF atau DKIM.

Record TXT juga bisa digunakan untuk mengirimkan pesan ke domain atau subdomain tersebut melalui tool seperti dig atau nslookup. Namun, perlu diingat bahwa ukuran teks yang dapat ditambahkan melalui TXT Record terbatas, sehingga jangan menambahkan teks yang terlalu panjang atau berisi data yang tidak perlu.

SRV Record

SRV Record adalah tipe record DNS yang menentukan informasi tentang layanan yang tersedia di domain atau subdomain, seperti server web, server mail, atau server voice. Record SRV sendiri merupakan singkatan dari "Service Record".

Contoh: jika sebuah perusahaan memiliki domain example.com dan ingin menggunakan server mail dengan nama mail.example.com yang tersedia melalui protokol SSL di port 465, maka perusahaan tersebut dapat menambahkan SRV Record dengan nama "_submission._tcp.example.com" dan informasi yang sesuai di database record DNS untuk domain example.com.

Saat Kalian mengirimkan atau menerima email menggunakan alamat email yang berakhiran dengan example.com, email client akan mengirimkan permintaan DNS ke DNS resolver yang terhubung dengannya.

DNS resolver akan mencari tahu informasi layanan yang sesuai dengan domain tersebut dengan mengirimkan permintaan ke Root Nameserver. Root Nameserver akan mengarahkan permintaan tersebut ke TLD Nameserver yang sesuai, yang kemudian akan mengirimkan permintaan ke Authoritative Nameserver untuk domain tersebut. Authoritative Nameserver akan mengelola database record DNS untuk domain tersebut dan mengirimkan informasi layanan yang sesuai ke DNS resolver.

SRV Record dapat ditambahkan atau diubah melalui panel kontrol atau account di registrar domain yang Kalian gunakan. Proses menambah atau mengubah SRV Record biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada registrar domain yang Kalian gunakan. Namun, setelah perubahan tersebut terealisasi, domain atau subdomain tersebut akan memiliki informasi layanan yang baru.

SRV Record merupakan tipe record DNS yang berguna jika Kalian ingin menggunakan layanan yang tersedia di domain atau subdomain, seperti server web, server mail, atau server voice, dengan konfigurasi yang lebih spesifik.

Record SRV juga bisa digunakan untuk menentukan prioritas atau bobot layanan yang tersedia, sehingga Kalian dapat menentukan layanan yang akan digunakan terlebih dahulu jika terdapat lebih dari satu layanan yang tersedia. Namun, perlu diingat bahwa SRV Record hanya bisa digunakan untuk layanan yang menggunakan protokol TCP atau UDP, sehingga tidak semua layanan dapat menggunakan record SRV.

Apa Itu DNS Propagation?

DNS Propagation adalah proses penyebaran informasi mengenai perubahan record DNS ke seluruh server DNS di dunia. Proses ini biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada jumlah server DNS yang terhubung dengan internet dan kecepatan pengiriman data.

Proses DNS Propagation dimulai setelah record DNS diubah atau ditambahkan di database record DNS di Authoritative Nameserver. Authoritative Nameserver kemudian akan mengirimkan informasi perubahan tersebut ke server DNS lainnya yang terhubung dengannya melalui protokol DNS.

Server DNS lainnya kemudian akan menyimpan informasi perubahan tersebut di cache mereka, sehingga permintaan DNS yang masuk akan dapat dilayani dengan benar.

DNS Propagation diperlukan agar perubahan record DNS dapat dikenali oleh seluruh server DNS di dunia, sehingga domain atau subdomain yang terkait dapat diakses dengan benar. Proses ini juga diperlukan agar server DNS lainnya dapat memperbarui cache mereka dengan informasi terbaru mengenai record DNS.

DNS Propagation dapat dipercepat dengan mengirimkan perintah "flush cache" ke server DNS yang terkait. Perintah ini akan membuat server DNS tersebut membuang cache yang ada dan meminta informasi terbaru mengenai record DNS ke Authoritative Nameserver.

Namun, perlu diingat bahwa mengirimkan perintah "flush cache" terlalu sering dapat membebani Authoritative Nameserver dan menurunkan kecepatan pengiriman data, sehingga sebaiknya hanya digunakan jika perlu saja.

Setelah proses DNS Propagation terealisasi secara penuh, domain atau subdomain yang terkait akan dapat diakses dengan benar menggunakan alamat IP yang terbaru.

Namun, perlu diingat bahwa beberapa ISP (penyedia layanan internet) atau server DNS lainnya mungkin masih menyimpan informasi record DNS yang lama di cache mereka, sehingga ada kemungkinan domain atau subdomain yang terkait masih bisa diakses menggunakan alamat IP yang lama di beberapa wilayah atau negara.

DNS Propagation merupakan proses penting dalam mengelola domain atau subdomain, karena tanpa proses ini perubahan record DNS tidak akan dapat dikenali oleh seluruh server DNS di dunia, sehingga domain atau subdomain yang terkait tidak akan dapat diakses dengan benar. Proses ini juga diperlukan agar server DNS lainnya dapat memperbarui cache mereka dengan informasi terbaru mengenai record DNS.

DNSSEC

DNSSEC (Domain Name System Security Extensions) adalah teknologi yang digunakan untuk mengamankan koneksi antara domain dan alamat IP yang terkait dengannya. DNSSEC menggunakan sistem enkripsi untuk mencegah pihak yang tidak diinginkan mengubah atau menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai record DNS.

DNSSEC terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu Public Key Infrastructure (PKI), Digital Signature, dan Resource Record Signature (RRSIG). PKI digunakan untuk mengelola dan menyimpan kunci enkripsi yang digunakan dalam DNSSEC.

Digital Signature digunakan untuk menandai sebuah pesan dengan menggunakan kunci enkripsi yang tersimpan di PKI. RRSIG adalah tipe record DNS yang menyimpan informasi mengenai Digital Signature yang terkait dengan record DNS lainnya, seperti A Record, CNAME Record, atau MX Record.

DNSSEC dapat ditambahkan ke domain atau subdomain dengan menambahkan record DNS yang sesuai ke database record DNS di Authoritative Nameserver. Proses ini biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada registrar domain yang Kalian gunakan. Setelah proses terealisasi, domain atau subdomain tersebut akan memiliki tambahan keamanan yang disediakan oleh DNSSEC.

DNSSEC merupakan teknologi yang berguna jika Kalian ingin mengamankan koneksi antara domain atau subdomain dengan alamat IP yang terkait dengannya. Teknologi ini dapat mencegah pihak yang tidak diinginkan mengubah atau menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai record DNS, sehingga domain atau subdomain tersebut akan lebih aman dari serangan cyber.

Namun, perlu diingat bahwa DNSSEC tidak dapat menjamin keamanan domain atau subdomain tersebut dari serangan lainnya, seperti serangan phishing atau malware. Oleh karena itu, sebaiknya Kalian juga menggunakan tambahan keamanan lainnya, seperti SSL/TLS, untuk mengamankan domain atau subdomain Kalian.

Kesimpulan Apa Itu DNS?

DNS (Domain Name System) adalah sistem yang mengatur dan mengelola nama domain dan alamat IP yang terkait dengannya. DNS bekerja dengan mengatur informasi mengenai domain atau subdomain dalam bentuk record DNS, seperti A Record, CNAME Record, MX Record, atau SRV Record, yang disimpan di database record DNS di Authoritative Nameserver.

Authoritative Nameserver adalah server DNS yang mengelola database record DNS untuk domain atau subdomain tertentu. Jika Kalian ingin mengubah atau menambah record DNS, Kalian dapat melakukannya melalui panel kontrol atau account di registrar domain yang Kalian gunakan.

Proses mengubah atau menambah record DNS biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada registrar domain yang Kalian gunakan. Setelah perubahan terealisasi, domain atau subdomain tersebut akan memiliki informasi yang baru.

Proses mencari informasi mengenai domain atau subdomain yang ingin diakses disebut DNS lookup atau resolution. DNS lookup dimulai ketika Kalian mengetikkan nama domain atau subdomain ke kolom alamat web browser.

Komputer kemudian akan mengecek penyimpanan lokalnya untuk mencari apakah ada record DNS yang terkait dengan domain atau subdomain tersebut. Jika tidak ada, komputer akan mengirimkan permintaan ke server DNS lainnya untuk mencari tahu informasi yang sesuai.

Proses mengirimkan permintaan ke server DNS lainnya dimulai dengan mengirimkan permintaan ke Root Nameserver. Root Nameserver adalah server DNS yang mengelola database record DNS untuk domain atau subdomain teratas, seperti .com, .net, atau .org.

Root Nameserver kemudian akan mengarahkan permintaan tersebut ke TLD Nameserver yang sesuai, yang kemudian akan mengirimkan permintaan ke Nameserver Domain untuk domain atau subdomain tertentu. Nameserver Domain adalah server DNS yang mengelola database record DNS untuk domain atau subdomain yang lebih spesifik, seperti example.com atau mysubdomain.example.com.

Setelah menerima permintaan, Nameserver Domain akan mengirimkan informasi mengenai record DNS yang terkait kepada komputer yang mengirimkan permintaan. Informasi ini kemudian akan disimpan di cache komputer tersebut, sehingga proses DNS lookup dapat dilakukan dengan lebih cepat pada waktu yang akan datang.

DNS Propagation adalah proses penyebaran informasi mengenai perubahan record DNS ke seluruh server DNS di dunia. Proses ini biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada jumlah server DNS yang terhubung dengan internet dan kecepatan pengiriman data. Proses ini diperlukan agar perubahan record DNS dapat dikenali oleh seluruh server DNS di dunia, sehingga domain atau subdomain yang terkait dapat diakses dengan benar.

DNSSEC (Domain Name System Security Extensions) adalah teknologi yang digunakan untuk mengamankan koneksi antara domain dan alamat IP yang terkait dengannya. DNSSEC menggunakan sistem enkripsi untuk mencegah pihak yang tidak diinginkan mengubah atau menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai record DNS.

DNSSEC dapat ditambahkan ke domain atau subdomain dengan menambahkan record DNS yang sesuai ke database record DNS di Authoritative Nameserver. Proses ini biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk terealisasi secara penuh, tergantung pada registrar domain yang Kalian gunakan.

DNS merupakan sistem yang penting dalam mengelola domain atau subdomain, karena tanpa DNS Kalian tidak dapat mengakses domain atau subdomain tersebut dengan benar. Proses DNS lookup, DNS Propagation, dan DNSSEC merupakan proses yang penting dalam mengelola domain atau subdomain, sehingga Kalian harus memahami bagaimana cara kerja masing-masing proses tersebut agar dapat mengelola domain atau subdomain dengan benar.

Terima kasih sudah membaca artikel Apa Itu DNS? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya. Jika artikel ini bermanfaat kalian bisa share ke teman-teman kalian.

Kiraky
Kiraky Kiraky adalah penulis utama dari blog ini yang sudah aktif dalam menulis di blog sejak 2008 dan suka membuat artikel tentang informasi, tips, dan trick.